Berita Harga USD/INR: Tenang pada Pembukaan di tengah Melonjaknya Sentimen Pasar, Minyak Melemah

• USD/INR diperkirakan akan tetap melemah karena sentimen pasar yang positif.
• Kenaikan suku bunga 75 bp oleh The Fed telah mengaktifkan indikator 'Beli di Rumor dan Jual di Berita' bagi DXY.
• Harga minyak yang lemah diperkirakan akan menguntungkan Rupee India.

Pasangan USD/INRmenunjukkan kinerja yang lemah pada pembukaan di tengah kenaikan suku bunga semalam oleh Federal Reserve (The Fed). The Fed menaikkan suku bunganya sebesar 75 basis poin (bp), yang mendukung sentimen pasar dan mengirim indeks dolar AS (DXY) ke lintasan negatif.

Minggu ini pasangan mata uang ini tetap sideways di kisaran 77,92-78,30 karena para investor menunggu pengumuman kenaikan suku bunga oleh The Fed dan arus keluar dana Investor Institusional Asing (FII) dari bursa India. The Fed melampaui konsensus 50 bp dan menaikkan suku bunga menjadi 1,50-1,75% mengingat meningkatnya tekanan harga. Berkat prospek pertumbuhan yang solid dan pasar tenaga kerja yang ketat yang mendukung Powell dan para pejabat lainnya untuk mendikte kenaikan suku bunga.

Indeks AS (DXY) merosot tajam karena aktivasi indikator 'Beli di Rumor dan Jual di Berita'. DXY berdiri di bawah support psikologis 105,00 pada pengumuman kenaikan suku bunga 75 bp untuk pertama kalinya sejak 1994. Penurunan daya tarik safe-haven telah menguntungkan mata uang yang sensitif terhadap risiko.

Sementara itu, penurunan harga minyak diperkirakan akan mendukung Rupee India lebih lanjut. Pengumuman suku bunga yang lebih tinggi oleh The Fed telah memangkas perkiraan pertumbuhan secara signifikan. Sesuai konferensi pers Powell setelah pengumuman kebijakan moneter, The Fed juga akan senang dengan tingkat pengangguran 4,1% jika inflasi mereda. Peningkatan tingkat pengangguran akan menyusutkan permintaan agregat dan selanjutnya permintaan minyak.