USD/INR Kehilangan Momentum Pemulihannya, Fokus pada Pidato The Fed dan Keputusan Suku Bunga RBI

• Rupee India diperdagangkan dengan catatan yang lebih kuat di tengah-tengah pelemahan Dolar AS.
• OECD merevisi proyeksi pertumbuhan India lebih tinggi untuk tahun 2024-25 (TA25) menjadi 6,2% dari 6,1% yang diprakirakan sebelumnya pada proyeksi bulan November.
• Para investor akan menyimak pidato the Fed dan keputusan suku bunga Reserve Bank of India (RBI) pekan ini.

Rupee India (INR) menghentikan penurunan tiga hari berturut-turut pada hari Rabu karena pergerakan korektif Dolar AS (USD) dan penurunan imbal hasil obligasi AS. Pada hari Senin, Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) menaikkan proyeksi pertumbuhan India untuk tahun 2024-25 (TA25) menjadi 6,2% dari 6,1% yang diprakirakan sebelumnya pada proyeksi bulan November. Meskipun begitu, OECD memperingatkan bahwa ketegangan geopolitik di Timur Tengah menjadi ancaman bagi ekonomi global karena gangguan dalam pengiriman Laut Merah dapat meningkatkan harga konsumen.

Dengan tidak adanya rilis data ekonomi papan atas dari AS, para pedagang akan mengambil lebih banyak isyarat mengenai jalur suku bunga dari komentar the Fed sepanjang pekan ini. Reserve Bank of India (RBI) telah menjadwalkan pertemuan kebijakan moneter untuk hari Selasa hingga Kamis. Pada hari Kamis, Gubernur RBI Shaktikanta Das akan mengumumkan keputusan MPC pada pukul 4.30 GMT (11:30 WIB).

Ringkasan Harian Penggerak Pasar: Rupee India Tetap Rentan Menjelang Keputusan Suku Bunga RBI

• Para investor asing telah membeli $936 juta obligasi India di bulan Februari, di samping aliran masuk $275 juta ke dalam ekuitas lokal.
• Rupee India telah naik 0,2% terhadap Dolar AS sejak awal tahun, karena penurunan ekspektasi untuk penurunan suku bunga awal oleh The Fed mendukung USD.
• RBI diantisipasi untuk mempertahankan suku bunga repo stabil pada 6,5% dalam keputusan kebijakan yang akan diumumkan pada hari Kamis.
• Presiden The Fed Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan bahwa ia mungkin akan membuka pintu untuk menurunkan suku bunga di akhir tahun ini jika ekonomi berkembang seperti yang diharapkan.
• Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari menyatakan bahwa bank sentral belum mencapai target pada data inflasi tahun ke tahun, namun data 3 bulan dan 6 bulan pada dasarnya sudah ada.
• Para pedagang saat ini telah memperhitungkan peluang 15% untuk penurunan suku bunga pada pertemuan bulan Maret, menurut FedWatch Tool dari CME.

Analisis Teknis: Rupee India Tetap Terbatas dalam Kisaran Jangka Panjang 82,70-83,20

Rupee India menguat pada hari ini. Pasangan USD/INR telah diperdagangkan dalam saluran tren turun selama dua bulan di 82,70-83,20.

Dalam waktu dekat, USD/INR mempertahankan getaran bearish tidak berubah karena pasangan ini tetap dibatasi di bawah Exponential Moving Average (EMA) 100 periode pada grafik harian. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di bawah garis tengah 50,0, mengisyaratkan bahwa penurunan lebih lanjut tidak dapat dikesampingkan.

Jika para penjual mempertahankan momentumnya, batas bawah saluran tren turun di 82,70 akan menarik beberapa penjual. Level support potensial berikutnya akan muncul pada level terendah 23 Agustus di 82,45, menuju level terendah 1 Juni di 82,25.

Sebaliknya, level resistance krusial untuk USD/INR terletak pada pertemuan batas atas dari saluran tren turun dan level tertinggi 18 Januari di 83,20. Setiap pembelian lanjutan akan melihat reli ke target kenaikan berikutnya di dekat level tertinggi 2 Januari di 83,35, dan kemudian level psikologis 84,00.